Senin, 30 Januari 2012

latihan bab 4.Sosialisasi dan pembentukan kepribadian


Chapter  4. SOCIALIZATION
By Rosalia S, SPd

Relation between Culture and personality in socialization process


A.    Culture :  tradition and values

Culture in society are divined by custom, mores, traditions and values

Custom

A custom is a folkways; a behavior pattern; it is something people do. The word people is important here because a single act by a single individual does not create a custom. An eccentrics man may like to wear some unusual headgear in cold weather, but in so doing people occupying certain statues in a community. In this sense, customs is like a social role that people perform at a given time and place.
Mores
Some customs, however, are sacred. People must not treat them lightly. Humorist may poke slight fut. them, but most people still take them quite seriously. Such obligatory customs are called mores. Examples of mores  for most communities would be following ; A couple wishing to live together  as a husband and wife must go through an officially recognized marriage ceremony; a father must support his minor children; an employer must pay wages to those who have eared them; a citizen must pay taxes. The list could be extended indefinitely and would include some items that have been embodied in law and other items that are supported by the informal sanctions of the community. In addition to these practices that must be observed there are certain things that must not be done last they threaten the welfare of the group.
Tradition
Customs and mores are traditional in that they have been handed down from the past by word of mouth and by example. Tradition such as Christmast, Idul Fitri or Lebaran, Imlek new year, a pride in having goods schools, the patriotism shown by given community in time of national need; the also involve an explanation of why these traditions are important and must be preserved. Therefore , to understand the richness of community life it is necessary not only observe what people do but also to listen to their explanations for their behavior.
Values and value orientations
Values are those things or achievement that the community considers good, and therefore to be sought, there by implying that the opposites of these are bad, and consequently  to be rejected. Value orientation are those views of the world , often implicitly  held, which define the meaning of human life or the “life situation of man” and thereby provide the context in which day-to-day problem are solved.

B.     Value and norm in socialization process

Behavior is influences by value. Norm organize human’s behavior that related with value in community.that’s mean to keep community ‘s value so people making norms. So that, violation for norm is also value. Norm and value is used for support and press citizen in community. Basically, human haven’t perfect instinct so for survival they need another; they need accompany, they need learning process experience together. In this socialization process need value and norm  to form social system. Norm and value take a role as tool to learn social behavior in society.

C.    The Relationship of personality and socialization process

Personality is the sum total of an individual’s characteristic which make him unique. Viewing personality in term of interpersonal relations, there is a heavy element of social experiences about another person behavior become established, we come to see them as features of his personality.
            What primary concern about the personality of other is the way it effect them in social interaction. In this sense, the external personality of the individual provides social stimuli which other individuals evaluate positively or negatively, as indicated in connection with social interaction.

Discuss
Direction : . Make groups with 2-4 persons and answer these questions.
Questions:

1.      What are the role of norm and value in socialization process?
2.      What are relationship of norm and value in socialization process?
3.      What are relationship of culture in personality ?


Senin, 23 Januari 2012

materi remid SOSIOLOGI sem ganjil kelas XI IPS 2011


KERUSUHAN DAN PERSETERUAN
            Kerusuhan adalah keributan atau kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang akibat hancurnya tatanan sosial.  Para perusuh sering mengancam orang atau merusak segala sesuatu yang dijumpai, baik bangunan, kendaraan dan sarana lainnya. Kerusuhan melibatkan ratusan hingga ribuan orang yang digerakkan oleh sekelompok actor perencana. Mereka melakukan kerusuhan karena tidak puas terhadap ketidakadilan ekonomi, sosial, atau politik. Kerusuhan sering terjadi pada saat massa demonstran berkumpul untuk memprotes kebijakan pemerintah, perusahaan, universitas, atau instansi lainnya. Ketika kesabaran massa mencapai batas toleransi, sedangkan para petugas keamanan bersikeras menghalau massa, maka pecahlah kerusuhan.
            Banyak masalah dapat memicu kerusuhan, tetapi penyebabnya tetap sama, yaitu adanya kelompok-kelompok orang yang merasa diperlakukan tidak adil dalam bidang ekonomi, politik, atau kemajuan sosial lainnya. Perasaan tidak mendapat perlakua yang adil , pada umumnya dialami oleh kelompok minoritas dalam masyarakat. Apabila orang-orang mengalami kekecewaan dan merasa tidak dihiraukan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga lain yang seharusnya mengurus kehidupan mereka, maka jalan yang ditempuh adalah melalui kerusuhan. Orang-orang dari kelompok mayoritas pun kadang-kadang menjadi perusuh untuk membuat kelompok minoritas tetap berada di posisi pinggiran
            Ada dua macam jenis kerusuhan, yaitu kerusuhan instrumental dan kerusuhan ekspresif. Kerusuhan instrumental terjadi bila sekelompok orang terpaksa melakukan kekerasan karena ketidakpuasan mereka mengenai sesuatu hal dimasyarakat. Jenis kerusuhan inilah yang banyak terjadi. Kerusuhan instrumental terjadi apabila pihak yang diprotes tidak mau mendengar keluhan masyarakat pemrotes, padahal aspirasi itu disampaikan melalui saluran resmi yang semestinya. Adapun kerusuhan ekspresif terjadi, apabila beberapa orang dalam kelompok minoritas menggunakan kekerasan untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka mengenai kondisi kehidupan sehari-hari. Hasil kajian para ilmuan sosial menunjukkan bahwa anggota-anggota kelompok etnik minoritas banyak mengeluh soal terbatasnya peluang memperoleh pekerjaan, perumahan yang buruk, atau kondisi sekolah yang tidak menguntungkan.
            Beberapa kerusuhan, perseteruan(freud) merupakan bentuk konflik jangka panjang yang sering melibatkan pembunuhan. Konflik jenis ini dapat terjadi antarindivisu, antarkeluarga atau antarkelompok sosial. Lemahnya aparat keamanan dan penegakan hokum sering menjadi sebab terjadinya perseteruan. Pelosok-pelosok daerah terpencil yang jauh dari pusat kekeuasaan dan apara keamanan sering main hakim sendiri. Mereka tidak menghiraukan hokum yang berlaku, seolah-olah mereka membuat aturan hokum mereka sendiri.
            Perseteruan yang terjadi, pada umumnya disebabkan oleh adanya anggota kelompok sosial yang menyakiti atau mengancam keselamatan anggota kelompok sosial lain. Akibat perlakuan itu, anggota kelompok yang disakiti menuntut balas. Apabila kasusnya adalah pembunuhan, maka balasannya pun pembunuhan terhadap pelaku pembunuhan.  Kalau tidak mendapatkan pelakunya, maka keluarga pelaku pun dijadikan sasaran balas dendam. Sekali perseteruan dimulai, maka balas dendam itu tiada habisnya, turun temurun sampai anak cucu, sampai – sampai tidask diketahui awal mula perseteruan itu, selama itu pula kekerasan berlangsung terus menerus.
Sumber : The Worldbook Millenium 2000, buku BSE kelas XI IPS
 Soal

  1. Berdasarkan bacaan diatas  jelaskan yang dimaksud dengan kerusuhan dan jelaskan pula faktor-faktor penyebabnya.
  2. jelaskan yang dimaksud dengan freud
  3. Buatlah analisa penyelesaian sebuah freud melalui teori akomodasi dalam konflik.
  4. kerjakan dalam format word office kemudian kirim ke emal : rosaliasujanti@yahoo.co.id
           

Kamis, 19 Januari 2012

MATERI SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN KELAS X SMA KESATUAN BOGOR


SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
           Standar Kompetensi lulusan:
Mengidentifikasi kegiatan bersosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian
Indikator  SKL
·          Mendedeskripsikan hakikat sosialisasi
·          Proses sosialisasi
·          Bentuk-bentuk sosialisasi
·          Media sosialisasi


Materi Pembelajaran

Sosialisasi= proses mempelajari , menerima dan menyesuaikan diri dengan
 unsur kebudayaan dalam masyarakat

PROSES  SOSIALISASI
  

Proses sosialisasi
Proses sosialisasi otoriter biasanya dipercayakan kepada orang tua karena  anak-anak yang disosialisasi belum memiliki kemampuan  dan kemungkinan utnuk bergaul dengan teman yang sebaya
Proses sosialisasi ekualitas/ ekualitatif, yaitu berdasarkan atas kesamaan dan kooperasi antara yang mensosialisasi dan pihak yang disosialisasi, biasanya dilakukan oleh person-person yang memilki kedudukan sederajat.
Apapun sifatnya otoriter maupun ekualitas, proses sosialisasi selalu menekankan pada usaha mematangkan seorang anak.
Proses internalisasi yaitu proses meresapkan dan mengorganisir hasil interpretasinya ke dalam ingatan, perasaan dan batinnya kemudian menyesuaikan diri dengan berbagai tingkah pekerti dan  peranan yang dijalankan dalam masyarakat.



 TAHAP SOSIALISASI
Menurut Mead, Proses sosialisasi berlangsung melalui tahap
1.         play stage/ tahap meniru , kesempatan untuk menanamkan nilai dan norma  contoh; meniru kata mam untuk makan, main dokter-dokteran
pada masa ini terjadi proses imitasi orag di sekitarnya( keluarga)
2.        game stage/siap bertindak=mampu menjalankan peran yang dibawakan orang lain, (terjadi diluar lingkungan keluarga)
contoh; peran penjaga gawang, kapten kesebelasan mampu dijalankan
3.        generalized other/penerimaan norma kolektif= sudah dewasa, dapat menjalankan peran sosialnya di masyarakat.
Contoh; mampu bertindak sesuai dengan tingkat kedewaaan berpribadi

       BENTUK SOSIALISASi
1.         sosialisasi primer :  pertama kali dilakukan, biasanya di lingkungan   keluarga
2.        sosialisasi sekunder;  sektor baru di luar lingkungan keluarga
Melalui sosialisasi manusia mampu berkembang menjadi makhluk sosial yang berkepribadian baik. Dalam kepribadian terdapat unsur pengetahuan, perasaan dan dorongan hati. Proses pembetukan kepribadian sangat dipengaruhi oleh kebudayaan setempat seperti kebudayaan daerah, agama yang dianut, pekerjaan/profesi, cara hidup dan kebudayaan khusus seperti etika pergaulan)

TUJUAN SOSIALISASI
1.         Membekali  seseorang dengan ketrampilan tertentu
2.        mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
3.        mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan mawas diri yang tepat
4.        membiasakan diri berperilaku eseuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat

AGEN SOSIALISASI
1.         Keluarga
Dalam keluarga terjadi sosialisasi  pertama/primer  melalui interaksi keluarga,mempelajari perilaku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai keluarga dalam masyarakat.
2.        kelompok sebaya/teman sepermainan/peer group
Setelah anak dapat berjalan dan berinteraksi dengan orang lain di luar keluarga yaitu tean sebaya, maka terjadi sosialisasi sekunder dimana mulai mempelajari aturan bermain, mengenal nilai-nilai keadilan, toleransi dan solidaritas.
3.        Sekolah
Sekolah   mengajarkan  pengetahuan dan ketrampilan yang mempengaruhi perkembangan intelektual anak, kemandirian/independence, tanggungjawab, ketaatan , melalui tata tertib, prestasi/achievment, universalisme dan spesifitas.
4.        Media Massa
Media massa terdiri dari surat kabar datau majalah dan media elektronik ( radio, televisi, internet, film, kaset dan CD). Media massa  merupakan bentuk kounikasi dan rekreasi yang menjangkau sejumlah besar orang.

TIPE SOSIALISASI
1.         Sosialisasi Formal, yaitu sosialisasi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara
2.        Sosialisasi informal, terdapat dalam masyarakat atau pergaulan yang bersifat kekeluargaan,seperti antara teman, anggota oraganisasi tertentu.

POLA   SOSIALISASI
Menurut Jaeger:
1.         Sosialisasi represif
menekankan pada hukuman terhadap kesalahan dan penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan, komuniskasi satu arah, dan umumnya berisi perintah.
2.        Sosialisasi partisipatoris
merupakan pola dimana anak diberi imbalan  jika berperilaku baik . Hukuman dan imbalan bersifat simbolik. peneanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi yang bersifat lisan. Pusat sosialisasi adalah anak dan  keperluan anak.
                       
KEPRIBADIAN
 Menurut Herbert Mead, ketika manusia lahir, ia belum mempunyai diri, manusia berkembanga melalui tahap  demi tahap melalui interaksi dengan anggota masyarkat lain melalui peran-peran yang ada dalam mayarakat melalui proses pengambilan peran/role taking
Carles Horton Cooley menyatakan konsep diri berkembang melalui interaksi dengan orang lain, yaitu diri memantulkan apa yang dirasakan sebagai tanggapan masyarakat terhadapnya.

FAKTOR  PEMBENTUK  KEPRIBADIAN
warisan biologis
lingkungan fisik
kebudayaan
pengalaman kelompok
pengalaman unik